Kejadian setahun yang lalu, ketika kehamilan saya menginjak usia 3 bulan. Bayangan cerianya tawa si kecil menjadi pudar begitu saja saat pendarahan yang saya alami tak kunjung berhenti.
Saat itu saya sedang tugas keluar kota, kebetulan suamipun sedang tugas lebih jauh lagi ke luar jawa, tiba2 flek darah segar menetes begitu saja, saya pikir ah mungkin kecapekan saja, tapi ternyata 8 jam kemudian, flek2 itu tak kunjung berhenti, malah menjadi lebih banyak.. perut saya pun mulai terasa kaku, sakit menjalar sampai ke punggung. Sesampainya di tempat praktek dokter kandungan saya, pandangan saya langsung buyar, begitu dokter bilang “wah, sudah turun ini, sebentar lagi keluar”.. dokter memberikan resep obat untuk memperlancar proses pengguguran itu, tapi saya ga mau, saya pilih diresepin obat untuk memperkuat kandungan, meskipun saya tau itu tak akan berguna.
Begitu sampai di rumah, suami pun sudah saya telpon untuk mengikhlaskan calon buah hatinya. sedih rasanya.. sedih sekali. Saya menangis sampai akhirnya saya tertidur, dengan memandangi obat penguat kandungan yang baru saja saya tebus dari RS, kalau saja saya masih bisa menyelamatkannya.
Saya masih bertanya2 kenapa ini terjadi sama saya? apa karena riwayat endometriosis yang saya miliki, yang katanya bakal susah punya momongan. Dokter hanya bilang “kebanyakan keguguran disebabkan karena seleksi alam, mungkin saja bibitnya yang nggak bagus, jadi ada yang tidak sempurna saat pertumbuhannya”
Selanjutnya apa? dokter menyuruh saya untuk tes TORCH (Toksoplasma, Rubela, CMV, HSV), agar diketahui apakah ada yang positif dari hasil tes itu. Dan dokter pun menyarankan saya untuk mengosongkan rahim dulu paling tidak 3 bulan, agar kondisi rahim pulih dan siap untuk kehamilan selanjutnya.
Sejak kejadian itu saya rajin mencari2 informasi mengenai hal ini, agar tak terulang lagi. Sebenarnya, apa sih yang disebut keguguran itu?
Keguguran adalah pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan sebelum janin mampu untuk hidup, biasanya pada kehamilan 20-24 minggu.
Dan ternyata saya tak sendirian, karena persentase kemungkinan terjadinya kondisi ini cukup tinggi. Sekitar 15-40% angka kejadian, diketahui pada ibu yang sudah dinyatakan positif hamil, dan 60-75% angka keguguran terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu. wow !!
APA SAJA TANDA-TANDANYA ?
Sebelum keguguran benar-benar terjadi, biasanya ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada proses kehamilan. Nah, begitu Anda mengalami tanda-tanda berikut ini, sebaiknya segera kunjungi dokter kandungan Anda.
· Perdarahan. Tanda keguguran yang paling umum dan sering terjadi ini bisa hanya berupa bercak-bercak yang berlangsung lama sampai perdarahan hebat (volume darahnya cukup banyak). Kadangkala, “serpihan” dari bagian jaringan yang robek, keluar bersamaan dengan darah. Misalnya, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak, atau kantung ketuban yang robek.
· Kram atau kejang pada perut, seperti yang biasa terjadi pada mereka yang terserang kram perut pada awal datang bulan. Umumnya, kram perut ini berlangsung berulang-ulang dan dalam periode waktu yang lama.
· Nyeri pada bagian bawah perut. Rasa nyeri ini biasanya cukup mengganggu dan terjadi dalam waktu cukup lama. Ada yang merasakannya sebagai kram atau kejang pada daerah panggul, sakit di sekitar perut, rasa sakit yang tak kunjung reda pada pada bagian bawah panggul, selangkangan, dan daerah alat kelamin. Keluhan ini biasanya baru muncul beberapa jam hingga beberapa hari setelah muncul gejala perdarahan.
KAPAN HARUS PERGI ke UGD
Anda perlu langsung pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD) di rumah sakit jika mengalami tanda-tanda bahaya di bawah ini :
1. Perdarahan yang banyak, atau nyeri perut dan kontraksi yang hebat
2. Keluar flek atau perdarahan yang sudah berlangsung lebih dari 24 jam, dan Anda tidak dapat menghubungi dokter
3. Pingsan, atau merasa sangat pusing dan lemas
4. Perdarahan yang disertai demam di atas 38,5oC
APA SAJA YANG MENJADI PENYEBAB KEGUGURAN
1. Bila berasal dari janin, biasanya karena faktor kelainan kromosom (pembawa sifat di dalam inti sel yang diturunkan dari ayah dan ibu kepada anaknya). Ini dapat berupa kelainan bentuk atau jumlahnya yang tak sesuai.
2. Sedangkan kelainan yang berasal dari ibu umumnya diakibatkan karena kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, minum obat-obatan yang dapat membahayakan kandungan, atau terkena pengaruh radiasi serta polusi. Bisa juga akibat kondisi rahim yang kurang baik atau akibat pengaruh kadar hormonal yang kurang baik pada si ibu.
3. Blighted ovum: Walaupun dari pemeriksaan ultrasonografi (USG) terlihat tanda-tanda kehamilan di dalam rahim, namun embrio gagal berkembang sebagaimana mestinya.
4. Kehamilan ektopik: Sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim. Yang tersering adalah menempel di Tuba Falopii, sehingga tidak dapat berkembang karena kekurangan nutrisi. Tandanya antara lain nyeri perut dan perdarahan. Perdarahan akibat kehamilan ektopik sangat berbahaya karena bisa mengancam nyawa ibu.
5. Kehamilan mola atau kehamilan anggur: Pada keadaan ini, plasenta tidak terbentuk secara normal. Pada pemeriksaan USG dapat terlihat bukan janin yang berkembang, tetapi jaringan abnormal.
Perhatian lebih patut diberikan pada kejadian keguguran berulang. Keguguran berulang, tandas Kanadi, “Adalah keguguran sebanyak tiga kali atau lebih secara beruntun.” Penyebab terbesar pada keguguran berulang, tambah dokter dari Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UI, adalah terjadinya kelainan pada sistem pembekuan darah atau sistem kekebalan tubuh ibu, dan selanjutnya secara berurutan adalah akibat gangguan hormonal, kelainan bentuk rahim, dan kelainan kromosom.
WHAT NEXT?
Berikut beberapa hal yang patut diperhatikan, bila Anda telah mengalami keguguran.
1. Beristirahatlah
Istrirahat berguna untuk mengurangi kelelahan fisik dan psikologis setelah dilakukan kuret. Kuret adalah pembersihan sisa-sisa jaringan yang ada dalam rahim. Menurut Kanadi, pemulihan fisik sangat bergantung pada usia kehamilan, atau ada tidaknya komplikasi saat tindakan. Umumnya,jika tidak terjadi komplikasi waktu pemulihannya antara satu hingga dua minggu. “Tidak perlu istirahat total di tempat tidur. Istirahat dapat diperpanjang sesuai saran dokter, bila ada gejala infeksi atau pendarahan setelah tindakan kuret. Sebaiknya lakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Diharapkan, peredaran darah akan lancar dan bentuk rahim kembali normal seperti sediakala. Hanya saja, hindari aktivitas yang terlalu banyak membutuhkan tenaga. Namun, bila ibu malas beraktivitas malah dapat memperlama masa pemulihan.
2. Lakukan komunikasi dengan pasangan
Komunikasikan dengan pasangan, apa rencana selanjutnya. Jangan tenggelam dalam kesedihan dan menyalahkan diri sendiri, karena belum tentu penyebabnya berasal dari ibu.
3. Merencanakan untuk hamil kembali
Para ahli memang merekomendasikan untuk menunggu paling tidak satu kali siklus haid sebelum mencoba untuk hamil kembali. Namun, setelah keguguran kesuburan akan segera datang dalam waktu antara dua hingga empat minggu. Hal ini berbeda dengan wanita yang baru melahirkan dan menyusui, di mana terjadi pengeluaran hormon prolaktin (hormon untuk menyusui) yang dapat menghambat kesuburan.
4. Lakukan pemeriksaan ke dokter
Bagi yang merencanakan kehamilan berikut, segera lakukan pemeriksaan ke spesialis kandungan. Terutama, untuk yang telah mengalami keguguran sedikitnya dua kali secara beruntun. Semakin sering terjadi keguguran berulang, maka risiko untuk keguguran pada kehamilan berikutnya cukup tinggi. Umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan bentuk rahim, serta mengevaluasi kondisi hormonal dan sistem kekebalan tubuh Anda.
Yang tak kalah penting adalah melakukan wawancara demi mengetahui bila ada kelainan kromosom dari keluarga kedua belah pihak. Bila Anda baru sekali mengalami keguguran dan terjadi pada trimester pertama, umumnya penyebabnya adalah kelainan kromosom. Apabila diakibatkan karena kelainan jumlah kromosom, maka Anda tak perlu khawatir, karena kemungkinan untuk berulang tidaklah terlalu besar. Hal ini akibat kesalahan pembagian kromosom selama proses pembelahan sel saat pembuahan terjadi. Namun, apabila ditemukan kelainan bentuk kromosom, maka akan sulit untuk dilakukan perbaikan, sehingga keguguran dapat kembali berulang.
5. Memasang alat kontrasepsi
Jika Anda tak ingin cepat-cepat hamil lagi, segera pasang alat kontrasepsi. Bahkan, bila perlu langsung setelah kuret. Alat kontrasepsi dapat langsung dipasang atau diberikan seusai tindakan kuret, tak perlu menunggu hingga masa menstruasi tiba. Alat atau jenis kontrasepsi yang dapat diberikan setelah keguguran adalah Pil KB, KB suntik, susuk atau alat kontrasepsi dalam rahim (spiral).
6. Waspadai demam
Bila setelah kuret, ibu demam menggigil, sakit sekitar perut, kram atau sakit punggung, mengalami pendarahan berlebihan atau terdapat pengeluaran cairan dari vagina yang berbau busuk, segeralah kembali ke dokter. Jangan ditunda. Siapa tahu telah terjadi komplikasi.
FLEK YANG NORMAL
Tetapi tak semua flek itu tanda awal keguguran, ternyata pendarahan sering terjadi pada awal kehamilan dan sebagian dari wanita yang mengalami pendarahan selama trimester pertama kehamilan dapat tetap melanjutkan kehamilan serta melahirkan bayi yang sehat.
Flek darah yang dianggap normal adalah bila terjadi pada trimester pertama, jumlahnya sedikit dan tidak berlangsung lama (kurang dari 1 hari), serta tidak ada gejala lain.
Penyebabnya flek yang normal apa?
1. Melekatnya sel telur yang sudah dibuahi ke dinding rahim. Hal ini normal pada kehamilan. Jumlah darah yang keluar sangat sedikit.
2. Perubahan hormon: Keluar flek yang disebabkan oleh perubahan hormon saat hamil. Biasanya terjadi pada minggu-minggu awal kehamilan, tetapi pada sebagian wanita dapat menetap sampai akhir kehamilan.
Berbekal semua itu, percayalah kita akan mampu mengatasi “kesedihan” akibat keguguran yang kita alami. Sadarlah bahwa kita harus terus melanjutkan hidup, karena masih banyak “tugas” menanti di depan. Bersiap2 untuk menyambut kehamilan selanjutnya.
ref :
http://en.wikipedia.org/wiki/Miscarriage
http://www.babycenter.com/0_understanding-miscarriage_252.bc
http://www.emedicinehealth.com/miscarriage/article_em.htm
http://www.balita-anda.indoglobal.com/balita_467_Apa_Sih_Keguguran.html
http://www.ayahbunda-online.com/info_ayahbunda/info_detail.asp?id=Kelahiran&info_id=870